RSS

21. 21. Elegi Seorang Hamba Menggapai Ruang dan Waktu

Hamba yang tidak sadar akan ruang dan waktu, merasa dirinya paling hebat, merasa dirinya paling pintar, merasa dirinya paling benar, merasa dirinya paling tau, merasa dirinya paling segalanya tanpa memperhatikan dan mempedulikan apa yang terjadi, apa yang dipikirkan, apa yang telah diperbuat di sekelilingnya. Hal ini menjadikan dirinya sebagai super ego. Inilah sebenar-benarnya orang yang terjebak oleh ruang dan waktu.

Ya Tuhan… Bantulah aku agar aku bisa menjadi hambamu yang sadar akan ruang dan waktu sesuai kehendakMu.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 22, 2011 inci Uncategorized

 

11. Elegi Pemberontakan Para Logos.

Ontologi

Logos-logos yang dengan segala kekurangan dan keterbatasan ingin menggapai banyak hal meski tanpa disadari membuatnya melakukan banyak hal. Tantangan-tantangan yang dirasakan menuntut pengakuan untuk mewujudkannya. Pemberontakan pada diri sendiri merupakan salah satu permasalahan yang sangat mendasar. Inilah sebenar-benarnya pemberontakan para logos.

 

Epistemologi

Berserah diri pada yang Maha Kuasa, dengan memohon ridloNya mudah-mudahan tiada lagi pertentangan-pertentangan di dalam hati dan pikiran.

 

Aksiologi

Kesadaran akan ketidaksempurnaan sebagai logos membuka mata hati untuk meminimaliskan pertentangan yang mungkin timbul. Berdoa, memohon ampunan dan berdandar kepaNya membuat nurani menjadi terkendali. Sebenar-benarnya melawan pemberontakan akan sirna jika berserah padaNya.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 21, 2011 inci Uncategorized

 

20. Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 10.

Matematika tidak lain tidak bukan kecuali adalah pikiran para siswa itu sendiri merupakan asumsi dasar dan sebagai fondasi dalam membangun architectonic mathematics. Dibutuhkan waktu untuk dapat menyelesaikan seluruh bangunan di atas fondasi tersebut dengan segala hambatan dan masalah yang ada.

Oleh karena itu, kepada pemegang kebijakan mohon beri waktu, fasilitas dan materi yang sesuai dengan kebutuhan tersebut agar bangunan dapat tercipta dengan sempurna.

Semoga permohonan ini menjadi kenyataan karena ridhoNya. Amin.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 21, 2011 inci Uncategorized

 

19. Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 9.

Hakekat Matematika Sekolah….

Sederhana, tetapi menuntut banyak.

Sudahkah itu dilaksanakan di setiap satuan pendidikan? Pertanyaan yang tidak perlu dijawab namun perlu direnungkan.

Kondisi dan situasi di setiap satuan pendidikan tidaklah sama. Lagi-lagi pendidiklah ujung tombak dari matematika sekolah.

Dengan bermohon kekuatan dariNya, laksanakan matematika sekolah agar matematika di sekolah tampak lebih ramah dan menyenangkan.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 21, 2011 inci Uncategorized

 

18. Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 8.

Kesadaran akan kebutuhan peserta didik sesuai ruang dan waktunya mendasari usaha untuk melakuakan perubahan. Perubahan untuk menghidupkan matematika pada jenjangnya masing-masing.

Benar-benar merasa gerah manakala peserta didik SD dihadapkan pada persoalan geometri baik bangun datar maupun bangun ruang. Peserta didik menggunakan rumus-rumus yang harus hanya dihapalkan saja dan selanjutnya hanya sekedar menghitung operasi bilangan untuk mendapatkan hasilnya tanpa dia membangun sendiri rumus-rumus yang dia gunakan.

Oleh karena itu, perubahan besaaaar sangat diperlukan agar matematika sekolah benar-benar sesuai ruang dan waktunya.

Akar rumput hanya bisa berharap dan berdo’a mudah-mudahan Tuhan memberikan hidayahNya kepada siapapun yang berani membuat perubahan. Amin.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 21, 2011 inci Uncategorized

 

17. Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 7.

Tiga Pilar Matematika (logicism, formalism dan structuralism mathematics)  yang selama ini dikembangkan di sekolah menjelma menjadi architectonic mathematics (arsitektonis matematika).

Kemampuan berbahasa bersama-sama ketiga pilar tersebut sebagai fondasi peserta didik membangun pengertiannya sendiri melalui hubungannya secara kongkrit dengan sekitarnya.

Inilah sebenar-benarnya landasan kokoh dalam membangun intuisi matematika sekolah.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 21, 2011 inci Uncategorized

 

16. Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 6.

Apakah matematika itu ilmu?

Menurut hemat saya, matematika adalah ilmu. Kalau bukan ilmu, buat apa dipelajari?

Di dalam ruang dan waktu yang bersesuaian matematika itu sebagai ilmu, di dalam ruang dan waktu yang tidak bersesuaian matematika itu bukanlah ilmu.

Sangat dirasakan bahwa intuisi matematika sekolah kurang sesuai dengan ruang dan waktunya.

Untuk itu, marilah secara bersama-sama menempatkan matematika itu sebagai ilmu di ruang dan waktu yang tepat dan membudayakan intuisi matematika di tataran sekolah sehingga matematika senantiasa menjadi ilmu.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 21, 2011 inci Uncategorized

 

15. Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 5.

Pembelajaran matematika tidak hanya mendengar tidak pula hanya melihat tetapi melakuakan sesuatu. Investigasi dan manipulasi dalam pembelajaran matematika sangat membantu peserta didik dalam membangun pengetahuannya. Alat bantu yang mendukung, yang bisa dimanipulasi, diamati, dibuat tesis dan antitesis, sehingga pembelajar (peserta didik) dapat membuat hubungan yang mungkin terjadi dan pada akhirnya dapat membuat kesimpulan secara logis. Itulah sebenar-benarnya intuisi matematika di sekolah.

Kiranya ini salah, mohon ma’af dan jika tidak berkeberatan mohon penjelasan.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 21, 2011 inci Uncategorized

 

14. Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 4.

Dengan meningkatnya kemampuan mengabstraksi materi matematika, diharapkan meningkat pula kemampuan dalam memberikan alasan secara formal yang diperlukan dalam merumuskan gagasan-gagasan serta ide-ide secara logis. Hal ini menjadi modal  dalam mempeluas wawasan di era global.

Diperlukan usaha yang sungguh-sungguh, terutama dari para guru sebagai ujung tombak proses pembelajan, untuk memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan kompetensinya. Semoga Tuhan meridhoi. Amin.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 21, 2011 inci Uncategorized

 

13. Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 3.

Betapa indahnya jika intuisi matematika sekolah bisa membudaya karena dengan ketrampilan yang dimiliki siswa dalam bermatematika dapat menghasilkan ide-ide baru yang terkadang tak terpikirkan sebelumnya.

Hal ini menjadi tanggung jawab semua pihak yang terkait, mulai dari desain kurikulum sampai orang tua. Jadi, ma’afkan kami jika kami belum memenuhi harapan dan bantulah kami untuk mewujudkannya. Itulah sebenar-benarnya harapan kami.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 21, 2011 inci Uncategorized